Posted by: bachtiar hakim | August 25, 2009

Konsep Jalur Searah Menuai Kritik


Pada pukul 10.00 hari ini (25/09), konsep jalur satu arah mulai diberlakukan di Jalan Raya Bandung-Sumedang, Jatinangor. Proyek jalur di sebelah gerbang barat Unpad (gerbang baru) yang dikerjakan selama dua tahun terakhir akhirnya difungsikan. Setiap kendaraan dari arah Bandung yang hendak menuju Sumedang harus melewati jalur searah ini. Sebaliknya, kendaraan yang menuju Bandung tetap melewati jalur lama yang juga dibuat satu arah.

Adapun kendaraan bermotor yang hendak menuju kampus Unpad kini tidak bisa lagi melewati Gerbang Selatan Unpad (gerbang lama) karena jalurnya sudah ditutup oleh pembatas jalan.  Pengendara harus masuk lewat Gerbang Utara yang terletak di dekat pintu masuk Bandung Giri Gahana Golf.

Sistem baru ini masih terasa rumit.   Bila ingin menuju Jalan Sayang, kendaraan harus melewati jalur baru  dan memutar arah di gerbang selatan. Begitupun dengan kendaraan dari arah kampus yang hendak menuju Bandung. Kendaraan harus memutar arah  terlebih dahulu di gerbang barat dan memutar lagi di gerbang selatan, sebelum memasuki jalan satu arah menuju Bandung.

Anehnya, sampai sekarang belum ada penataan terhadap pedagang kaki lima di kawasan gerbang selatan. Padahal, keberadaan mereka dapat menimbulkan kemacetan dan potensi kecelakaan. Kalau problem ini tidak segera dipecahkan, harapan terhadap jalur satu arah  sebagai solusi dalam mengatasi kemacetan yang akut di Jatinangor tidak akan pernah terwujud.

Seharusnya telah ada pula infrastruktur jembatan penyeberangan di gerbang selatan. Keselamatan pejalan kaki haruslah menjadi perhatian utama kalau tidak ingin ada dampak negatif dari penerapan sistem ini. Mahasiswa  yang cenderung hilir mudik menggunakan gerbang selatan harus berhadapan dengan kendaraan yang melaju dengan cepat di jalan searah yang relatif lebar ini sebelum masuk ke kampus Unpad.


Leave a comment

Categories